Pekerja masa kini mempunyai kepercayaan diri yang tinggi terkait harapan hidup mereka. Hal ini sesuai dengan harapan hidup secara keseluruhan yang semakin panjang, survei terbaru juga menemukan bahwa pekerja masa kini rata-rata mempunyai keyakinan akan berumur panjang, dengan median usia 88 tahun.
Penelitian TransAmerica Center for Retirement Studies belum lama ini menemukan bahwa pekerja masa kini rata-rata berencana untuk hidup hingga usia 88 tahun. Bahkan, satu dari delapan pekerja (13%) berencana hidup hingga usia 100 tahun atau lebih. Namun, lebih dari sepertiga pekerja (35%) menjawab “tidak yakin,” yang merupakan jawaban wajar mengingat sifat dari pertanyaan ini.
Survei ini membandingkan harapan hidup pekerja dengan usia pensiun yang mereka harapkan dan menemukan bahwa mereka rata-rata berencana menghabiskan 25 tahun dalam masa pensiun.
Generasi muda menunjukkan kecenderungan lebih besar untuk merencanakan hidup hingga usia 100 tahun atau lebih. Sekitar satu dari enam Generasi Z dan Milenial berencana untuk hidup hingga usia 100 tahun atau lebih, yang merupakan proporsi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Generasi X dan Baby Boomers (masing-masing 17%, 15%, 11%, dan 8%).
Harapan waktu yang dihabiskan dalam masa pensiun cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Generasi Z berharap menghabiskan 30 tahun dalam masa pensiun, dibandingkan dengan Milenial yang berencana untuk 26 tahun, Generasi X selama 25 tahun, dan Baby Boomers selama 23 tahun.
Sementara itu sebagian besar atau sebanyak 87% pekerja mengaitkan kata-kata positif dengan “pensiun” dibandingkan dengan hanya 42% yang mengaitkan kata-kata negatif. Tiga asosiasi kata positif yang paling sering disebutkan adalah “kebebasan” (55%), “kenikmatan” (51%), dan “bebas stres” (42%). Di sisi lain, tiga asosiasi kata negatif yang paling sering disebutkan adalah “ketidakamanan finansial” (19%), “penurunan kesehatan” (16%), dan “kebosanan” (16%).
Hal ini berarti selain memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap harapan hidup mereka, pekerja masa kini juga mengasosiasikan masa pensiun sebagai suatu yang positif.
Dengan meningkatnya harapan hidup terutama di kalangan generasi muda, perencanaan dana pensiun menjadi semakin penting. Pekerja juga perlu menyeimbangkan harapan positif mereka terhadap pensiun dengan realitas tantangan yang mungkin mereka hadapi, seperti ketidakamanan finansial dan penurunan kesehatan, untuk merencanakan masa depan yang lebih aman dan memuaskan. Generasi muda harus lebih proaktif dalam merencanakan masa pensiun untuk memastikan mereka dapat menikmati masa pensiun yang panjang dan sejahtera.
Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui dan merencanakan masa hidup mereka. Untuk keperluan perhitungan dana pensiun, Dana Pensiun BRI menetapkan masa hidup selama 92 tahun.
