3 Cara Agar Pede Membelanjakan Dana Pensiun

34
0
dana pensiun

Bertahun-tahun Anda menabung untuk mendapatkan dana pensiun yang memadai, karena itu membelanjakannya mungkin akan terasa sulit. Tidak ada yang salah dengan berhati-hati terhadap tabungan yang telah susah payah Anda peroleh. Namun, kehati-hatian yang berlebihan membawa risikonya sendiri: sebuah hidup yang tidak sepenuhnya dijalani, di mana penerima manfaat utama dari tabungan Anda mungkin adalah penasihat yang dibayar untuk mengelolanya.

Salah satu alasan utama untuk keengganan menghabiskan uang adalah ketidakpastian tentang masa depan — durasi hidup yang tidak diketahui, ketahanan aset, prospek kesehatan, dan kinerja pasar. Inflasi yang terus berlanjut juga menambah ketidakpastian.

Penelitian psikologis menunjukkan bahwa ketidakpastian secara alami memunculkan rasa takut, mendorong banyak orang untuk menghindari hal-hal yang tidak diketahui dan bertahan pada yang sudah familiar. Oleh karena itu, beberapa pensiunan merasa lebih nyaman untuk terus menabung daripada menghabiskan uang.

Untuk mengelola tantangan ini dengan lebih baik, berikut ada tiga cara dari Majalah Kiplinger yang dapat membantu Anda membangun kenyamanan dalam menghabiskan uang di masa pensiun.

Menerima dan merangkul ketidakpastian

Psikolog menyarankan bahwa kekuatan ketidakpastian atas diri kita sebenarnya berasal dari diri kita sendiri. Kita bisa membatasi dampak negatifnya dengan menerima dan merangkulnya daripada mengkhawatirkannya. Kuncinya adalah fokus pada apa yang ada dalam kendali Anda. Ini termasuk mengikuti tingkat penarikan yang bijak dan menjaga gaya hidup sehat, yang dapat secara signifikan mengurangi perasaan tidak berdaya.

Dengan mengenali apa yang ada dalam kendali Anda dan menerima apa yang tidak bisa Anda kendalikan, Anda dapat lebih baik mengarahkan perhatian Anda untuk mengejar hal-hal yang membawa kebahagiaan.

Menyesuaikan diri dengan perubahan identitas

Memang, sikap hemat Anda mungkin sudah menjadi teman seumur hidup, karena kebiasaan lama memang sulit diubah. Namun, pensiun menandai pergeseran besar dalam identitas, yang mengalihkan Anda dari persona profesional yang mungkin telah menjadi jangkar hidup Anda selama bertahun-tahun. Bahkan, banyak pensiunan yang mendefinisikan pensiun sebagai babak baru dalam hidup mereka. Transisi ini membutuhkan redefinisi diri, yang dapat memengaruhi secara signifikan bagaimana Anda melihat dan menggunakan uang.

Menavigasi perubahan ini dengan efektif berarti mengeksplorasi dan merangkul aspek-aspek baru dalam identitas Anda. Tanyakan pada diri Anda: Passion apa yang sudah saya tinggalkan? Apa kegiatan baru yang membuat saya bersemangat? Saat Anda menyelaraskan pengeluaran dengan minat dan aspirasi baru ini, keputusan finansial Anda akan memiliki tujuan yang lebih dalam.

Menumbuhkan hubungan yang lebih positif dengan uang

Psikologi perilaku mengungkapkan kecenderungan kita untuk memprioritaskan informasi negatif daripada positif, sebuah fenomena yang dikenal sebagai bias negatif. Bias ini sangat memengaruhi keputusan finansial kita, sering kali membuat kita lebih fokus pada menghindari hal-hal negatif daripada mengejar hal-hal positif.

Ketika diberitahu oleh seorang penasihat bahwa ada 99% kemungkinan pensiun yang sukses, banyak di antara kita yang justru terfokus pada risiko 1% kehabisan uang. Salah satu cara untuk melawan ini adalah melalui reframing positif. Ini melibatkan mendefinisikan uang sebagai alat untuk kebahagiaan dan pemenuhan, bukan hanya sebagai pelindung dari potensi kerugian. Pergeseran perspektif ini mendorong kita untuk melihat uang sebagai sarana untuk memperkaya pengalaman hidup.

Itu tidak hanya berarti konsumsi, tetapi juga mengenali kebahagiaan yang dapat datang dari menggunakan uang dengan tujuan, seperti melalui pemberian amal atau mendukung orang yang kita cintai. Penelitian menunjukkan bahwa kita mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dari membelanjakan uang untuk orang lain daripada untuk diri sendiri.

Mempertimbangkan nilai dan dampak suatu pembelian, bukan hanya biayanya, dapat membantu membentuk kembali kebiasaan pengeluaran. Jadi, coba ini: setelah menghabiskan uang, renungkan perasaan Anda. Apakah pembelian itu membawa kebahagiaan atau menambah kenyamanan dalam hidup Anda? Refleksi semacam ini dapat membimbing dan mempermudah keputusan finansial di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo!

Apakah ada yang bisa kami bantu ?

×