Tentu saja Anda sudah menyadari bahwa persiapan dan perencanaan pensiun bukan hanya soal keuangan semata. Memasuki masa pensiun merupakan transisi kehidupan yang besar, hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional seseorang. Sayangnya, banyak di antara kita yang tidak melakukan cukup persiapan mental dalam memasuki masa pensiun. Berikut adalah 3 tips yang kami rangkum dari Podcast American Association of Retired Persons (AARP) yang dapat Anda lakukan untuk mempersiapkan mental Anda dalam menghadapi masa pensiun:
1. Bayangkan kehidupan pensiun seperti apa yang Anda inginkan
Pada awalnya, masa pensiun terasa seperti kebebasan total. Senang rasanya bisa bangun siang atau tidak perlu menghadapi perjalanan ke kantor yang panjang di pagi hari. Namun, ketika kebaruan tersebut memudar, beberapa orang tidak yakin bagaimana menghabiskan waktu luang mereka. Atau bahkan tidak tahu apa yang membuat mereka merasa puas. Oleh karena itu, penting untuk membayangkan bagaimana masa pensiun Anda beberapa tahun setelah masa “bulan madu” tersebut.
Tanyakan pada diri Anda apa rutinitas harian yang ingin Anda lakukan. Apa aktivitas yang Anda sukai? Atau, apakah Anda ingin menjadi sukarelawan atau bekerja paruh waktu? Temukan apa yang membuat Anda bahagia dan pastikan untuk menuliskannya. Sangat normal jika jawaban Anda berubah seiring waktu. Tetapi memiliki rencana sebelum pensiun dapat membuat babak baru Anda lebih menarik, terutama dengan beberapa aktivitas spesifik yang sudah lama Anda nantikan.
2. Bersikap Realistis dalam Harapan Anda terhadap Orang Lain
Banyak orang ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman-teman ketika mereka pensiun. Tidak diragukan lagi, hubungan sosial sangat penting untuk kesejahteraan emosional kita. Namun, tak kalah penting untuk menyadari tentang jadwal teman dan keluarga kita. Meskipun Anda tiba-tiba memiliki lebih banyak waktu untuk mengunjungi anak-anak Anda, ingatlah bahwa mereka mungkin memiliki pekerjaan penuh waktu dan tanggung jawab lain yang membuat kunjungan mendadak dapat menjadi stres bagi mereka. Moral dari cerita ini adalah: pahamilah bahwa orang lain mungkin memiliki waktu luang yang lebih sedikit daripada Anda. Karena itu sebaiknya Anda tidak bergantung pada orang lain untuk mendapatkan kegembiraan dan kebahagiaan bagi Anda sendiri.
3. Memberikan Ruang kepada Pasangan
Setelah pensiun, Anda mungkin akan memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama pasangan. Karena sering bersama, hal-hal kecil bisa saja timbul dan mulai membuat jengkel. Anda mungkin terganggu ketika pasangan mengganggu saat Anda menonton TV, atau pasangan Anda terganggu ketika Anda bermain musik saat dia sedang membaca. Pertengkaran kecil seperti ini sering terjadi pada pensiunan. Karena itu, penting untuk menyeimbangkan jumlah waktu bersama pasangan dengan jumlah waktu terpisah dari pasangan. Ada juga hal yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan lebih banyak ruang di rumah Anda yang tidak perlu mahal. Misalnya, mengubah taman menjadi ruang tamu luar ruangan, atau membuat ruang membaca di taman. Menciptakan ruang seperti ini membantu pasangan lebih menghargai waktu bersama.