“Bucket Strategy” dalam Perencanaan Dana Pensiun

148
0
bucket dana pensiun

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), angka harapan hidup nasional untuk pria pada tahun 2023 mencapai 70,17 tahun, sedangkan wanita dapat mengantisipasi mencapai usia 74,18 tahun. Sementara itu, sebagian besar orang akan pensiun dari pekerjaan pada usia 60 tahun ke atas. Berapa pun usia pensiun Anda, penting untuk merencanakan keuangan dengan baik agar dapat mengatasi masa pensiun yang mungkin berlangsung lama tersebut.

Dengan inflasi yang terus meningkat, memikirkan masa pensiun yang akan segera tiba bisa terasa menakutkan. Tentu saja, jika Anda masih memiliki waktu 15 hingga 20 tahun sebelum memasuki masa pensiun, dampaknya mungkin tidak terlalu signifikan saat ini.

Namun, bagi Anda yang berencana untuk pensiun dalam lima hingga 10 tahun ke depan, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara melindungi uang yang telah Anda tabung dari inflasi dan volatilitas pasar. Majalah Kiplinger punya sebuah strategi yang dapat membantu membuat dana pensiun Anda bertahan lebih lama saat Anda memasuki masa pensiun.

Strategi ini disebut strategi keranjang (Bucket). Bucket Strategy membagi alokasi uang ke dalam tiga area penyimpanan yang berbeda, atau “Bucket” – jangka pendek, menengah, dan panjang. Mari kita lihat bagaimana cara memanfaatkan masing-masing keranjang ini.

1. Bucket Jangka Pendek

Bucket Jangka Pendek adalah tempat Anda menempatkan uang yang Anda perlukan saat ini. Idealnya, Anda perlu menyisihkan uang tunai yang cukup di rekening ini untuk memenuhi kebutuhan Anda selama dua tahun. Sebagai contoh, katakanlah Anda membutuhkan 600 juta per tahun untuk memenuhi kebutuhan Anda. Itu berarti Anda perlu mengambil Rp1,2 milyar dari portofolio Anda untuk memenuhi kebutuhan mendesak Anda.

Anda dapat menyimpan uang ini di beberapa rekening berbeda, seperti rekening tabungan dengan imbal hasil tinggi atau rekening pasar uang. Pada keranjang yang satu ini Anda tidak perlu mengkhawatirkan tentang mendapatkan suku bunga tinggi atau pengembalian setinggi-tingginya, karena uang itu hanya untuk disimpan. Yang terpenting, Anda membutuhkan akses cepat ke uang tersebut, saat Anda membutuhkannya, untuk menutupi biaya hidup selama tahun-tahun pertama.

2. Bucket Jangka Menengah

Pada keranjang kedua, Anda melihat sedikit lebih jauh ke masa depan. Keranjang jangka menengah terutama dirancang untuk menutupi pengeluaran Anda selama tahun kedua hingga tahun ke-10 masa pensiun Anda.

Oleh karena itu, Anda ingin dana dalam keranjang ini tumbuh cukup untuk membiayai Anda selama tahun-tahun tersebut. Namun, Anda tidak ingin menginvestasikan uang ini pada sesuatu yang memiliki risiko atau volatilitas tinggi. Sebaliknya, Anda ingin menyimpannya dalam kategori risiko rendah hingga sedang yang menawarkan imbal hasil yang masuk akal atas uang Anda. Dengan begitu, dari tahun kedua hingga tahun ke-10, Anda akan memiliki penghasilan yang Anda perlukan untuk hidup.

Biasanya, orang menginvestasikan dana perantara ini dalam bentuk obligasi atau deposito. Beberapa orang bahkan menginvestasikan sebagian dari tabungan mereka dalam bentuk saham atau real estat. Namun, ini merupakan area dimana Anda mungkin melibatkan tenaga professional di bidang investasi. Mereka akan dapat membantu menentukan rencana terbaik untuk situasi unik Anda.

3. Bucket Jangka Panjang

Pada keranjang ini, Anda ingin melihat pertumbuhan sebanyak mungkin. Jika Anda mengikuti rencana ini, Anda tidak akan menyentuh dana ini setidaknya selama satu dekade (berkat Bucket Jangka Pendek Anda, yang melindungi Anda selama tahun-tahun tersebut). Oleh karena itu, dana yang Anda alokasikan ke dalam keranjang ini memiliki satu tujuan – untuk melampaui inflasi.

Pada keranjang ini Anda dapat lebih agresif karena Anda ingin membuat dana pensiun Anda bertahan lebih lama dari Anda. Di sini Anda dapat menempatkan beberapa instrumen dengan potensi pertumbuhan yang paling besar ketika Anda tidak menyentuh uang tersebut. Biasanya ini dapat berupa saham, perwalian investasi real estat, serta produk-produk keuangan yang menggunakan konsep anuitas seperti polis asuransi, manfaat dana pensiun, bunga pinjaman bank, ataupun bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.

Dalam hal ini sekali lagi, Anda mungkin perlu bekerja sama dengan penasihat keuangan. Penasihat keuangan akan dapat memberi Anda masukan dan panduan bagaimana menempatkan tabungan dana pensiun Anda ke dalam keranjang jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.

Walaupun strategi ini sama sekali bukan jaminan, namun strategi ini dapat meringankan pukulan jika terjadi kejatuhan. Diversifikasi aset portofolio Anda membantu melindungi Anda dari keharusan menjual investasi jangka panjang dalam jangka pendek, dan mengalami kerugian. Itu adalah hal terakhir yang Anda inginkan saat memasuki masa pensiun.

Demikian pula, hal ini dapat memberikan semacam jaring pengaman. Jika pasar turun, Anda akan memiliki uang yang Anda butuhkan untuk biaya hidup yang tersimpan dengan aman selama 24 bulan ke depan. Dengan cara yang sama, Anda terlindungi selama 10 tahun ke depan, sementara investasi Anda yang lain memiliki waktu untuk pulih. Hasilnya, posisi ekuitas yang mungkin membuat Anda naik roller coaster tidak akan membuat Anda panik dan keluar dari pasar, sehingga mengunci Anda dalam kerugian jangka panjang. Membuat tabungan hidup Anda bertahan seumur hidup adalah hal yang mungkin jika dialokasikan secara memadai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo!

Apakah ada yang bisa kami bantu ?

×