Banyak orang cenderung menunda perencanaan warisan hingga mendekati akhir hayat mereka, atau bahkan tidak menanganinya sama sekali. Padahal, perencanaan warisan yang baik dapat memastikan bahwa harta Anda dibagikan sesuai dengan keinginan dan mengurangi potensi konflik di antara ahli waris. Sementara beberapa aset mungkin sangat berharga, ada juga yang bisa menimbulkan masalah bagi penerus Anda.
Menurut para ahli dari Kiplinger, aset terbaik untuk diwariskan adalah uang tunai, diikuti oleh akun pialang yang mudah dinilai dan dibagikan. Selain kedua hal tersebut, aset-aset lain mungkin agak merepotkan bagi ahli waris Anda. Berikut adalah empat jenis aset yang sebaiknya dihindari saat diwariskan, beserta cara untuk mengelolanya sebelum Anda pergi.
1. Koleksi Berharga
Entah itu koin emas, perangko langka, atau karya seni, koleksi bisa menjadi aset yang menarik dan penuh makna. Namun, meninggalkan koleksi ini sebagai warisan berisiko tinggi. Ada kemungkinan ahli waris Anda tidak menyadari keberadaan atau nilai dari barang-barang ini. Misalnya, jika Anda menyimpan berlian di tempat tersembunyi, pastikan untuk memberi tahu mereka agar tidak terbuang. Penilaian koleksi juga bisa menjadi tantangan; ahli waris mungkin perlu mencari dealer yang tepat untuk mendapatkan nilai sebenarnya.
Jika Anda memiliki koleksi berharga, informasikan kepada ahli waris tentang lokasinya, perkiraan nilainya, dan dealer terpercaya yang dapat mereka hubungi.
2. Bisnis yang Sedang Berjalan
Banyak pemilik bisnis lupa merencanakan suksesi untuk usaha mereka, berpikir bahwa bisnis tersebut akan dengan sendirinya diteruskan ke anggota keluarga. Ini adalah kesalahan. Jika tidak ada anggota keluarga yang siap untuk melanjutkan, lebih baik rencanakan penjualan bisnis saat Anda masih ada, agar proses transisi berjalan lancar dan harga jual maksimal.
3. Properti Liburan
Mewariskan properti liburan bisa menjadi sumber masalah, terutama jika ada beberapa ahli waris. Perselisihan bisa muncul mengenai penggunaan, biaya pemeliharaan, atau keputusan untuk menjual properti tersebut. Biaya yang terkait dengan properti liburan sering kali bisa melebihi nilai emosionalnya, terutama jika ada masalah lingkungan atau lokasi yang rawan bencana.
Diskusikan rencana mengenai properti ini dengan ahli waris Anda lebih awal. Apakah mereka menginginkannya? Jika ya, buatlah kesepakatan yang jelas mengenai hak dan tanggung jawab masing-masing setelah Anda tiada. Jika tidak, mungkin menjual properti tersebut adalah pilihan terbaik.
4. Barang Fisik dengan Nilai Sentimental
Perselisihan tidak hanya terjadi pada barang berharga; bahkan barang sehari-hari pun bisa menjadi sumber konflik. Barang-barang yang memiliki nilai sentimental seringkali sulit dibagi dan bisa memicu emosi yang tinggi. Selain itu, menentukan nilai barang-barang ini bisa jadi rumit.
Untuk menghindari masalah, rencanakan lebih awal siapa yang akan menerima apa. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menjual barang-barang yang tidak lagi Anda perlukan, sehingga Anda dapat meninggalkan warisan yang lebih sederhana: uang tunai.
Dengan perencanaan yang matang, Anda bisa memastikan warisan Anda tidak menjadi beban bagi orang yang Anda cintai.