Generasi Milenial “mendefinisikan ulang” apa arti pensiun, menurut sebuah survei baru yang dilakukan oleh IRALogix Inc., perusahaan fintech industri pensiun di Amerika. Lebih dari separuh responden generasi milenial percaya bahwa pensiun tidak ditentukan oleh usia (misalnya: 65 tahun) tetapi oleh “kemandirian finansial.”
Meskipun beberapa generasi Milenial mengatakan bahwa berhenti bekerja pada usia 65 tahun adalah tujuan yang sangat mereka inginkan, banyak yang mengatakan bahwa mereka memandang masa pensiun bukan berarti berhenti sepenuhnya dari dunia kerja, tetapi lebih sebagai “waktu yang lebih fleksibel dalam hidup mereka.”
Ketika ditanya apakah mereka melihat diri mereka akan pensiun pada suatu saat nanti, 47% responden Milenial mengatakan bahwa mereka akan pensiun segera setelah mereka mampu, dan 22% mengatakan bahwa mereka akan tetap bekerja, baik karena mereka “menikmatinya” atau [karena mereka] “tidak memiliki tabungan pensiun yang cukup.”
IRALogix melakukan survei pada bulan Februari 2024 terhadap generasi Milenial di Amerika, yang berusia 28 hingga 43 tahun, dengan berbagai tingkatan pendapatan rumah tangga.
Secara keseluruhan, IRALogix menemukan bahwa generasi Milenial cukup percaya diri bahwa mereka akan mengumpulkan tabungan yang cukup untuk pensiun pada suatu saat nanti, tetapi 29% mengatakan bahwa mereka tidak percaya diri dengan kemampuan mereka untuk menabung hingga pensiun.
Mayoritas Milenial menganggap diri mereka sendiri yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka memiliki tabungan pensiun yang cukup, sementara 25% mengatakan bahwa pemberi kerja mereka yang bertanggung jawab dan 20% percaya bahwa pemerintah harus menyediakan tabungan pensiun mereka.
Dari mereka yang menjawab “pemberi kerja” sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas tabungan pensiun mereka, hampir seperempat responden mengatakan bahwa mereka menginginkan program manfaat pasti tradisional dengan investasi yang dipilih oleh para profesional investasi, di mana pemberi kerja menanggung semua risiko dan diwajibkan untuk membayar jumlah bulanan tetap kepada karyawan di masa pensiun.
Dalam hal menyeimbangkan tujuan keuangan jangka pendek-seperti liburan, membeli rumah, dan membayar pinjaman pendidikan serta utang lainnya-dengan menabung untuk masa pensiun, 62% generasi Milenial menyatakan bahwa mereka mencoba untuk “menyeimbangkan keduanya.” Survei ini mengungkapkan bahwa 61% dari generasi Millennial memberikan kontribusi rutin untuk rencana yang disponsori oleh perusahaan seperti dana pensiun.
Terkait pandangan bahwa masa pensiun bukan berarti berhenti sepenuhnya dari dunia kerja, hal ini juga dialami di China. Sebagian orang merasa masih ingin lanjut bekerja, namun terpaksa pensiun karena sudah mencapai usia tertentu. Lebih dari dua per tiga lansia di China ingin kembali bekerja setelah pensiun, menurut sebuah survey yang dilakukan situs web rekrutmen di China 51job.com pada tahun 2022. Hal ini dikarenakan mereka merasa belum memiliki tabungan dana pensiun yang cukup untuk pensiun sepenuhnya dan tidak bekerja sama sekali.